Baru Highway dan Underpass - Solusi Atasi Kemacetan di Bali





Baru Highway dan Underpass, Solusi Atasi Kemacetan di Bali - jalan tol bali Bali dapat dikatakan sebagai pulau yang paling unik, indah, dan indah di Indonesia; bahkan dunia memiliki mengakui bahwa. Namun, sekarang kita tidak akan membahas tentang keunikan Bali di sektor budaya, lanskap, atau pariwisata. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang jalan raya baru yang telah di sorotan baru-baru ini. Jalan raya baru Bali adalah proyek infrastruktur transportasi terbaru dari pemerintah yang dapat menghubungkan tiga wilayah ramai dari Benoa, Bandara Ngurah Rai, dan Nusa Dua. jalan tol ini sudah diresmikan (belum dibuka) di Juli 2013. raya ini adalah jalan raya pertama yang dibangun di Bali. Selain itu, jalan raya yang unik ini juga melewati laut dari wilayah Bali Selatan yang sangat terkenal karena panorama yang indah.

Ini "tidak disebutkan namanya" jalan raya memiliki 12,7 km panjang yang 10 km dari itu terletak di atas laut. Ini jembatan-jalan raya menjadi yang pertama dan terpanjang di Indonesia yang hampir sepanjang Jembatan Penang di Malaysia dengan 13,5 km panjang dan Union Bridge di Kanada dengan 12,9 km panjang. Selain itu, jalan raya ini juga akan menjadi jalan raya kedua di Indonesia yang menyediakan cara khusus untuk sepeda motor. Diharapkan bahwa keberadaan jalan tol ini dapat mengurangi lalu lintas tinggi yang sering terjadi pada jam-jam tertentu atau hari libur.

Sekarang, setelah diresmikan dan diuji untuk pertama kalinya, jalan raya ini yang sementara disebut JDP (Jalan Di Atas Perairan) atau Jalan Selama Sea; atau disebut juga Bali Highway menjalani fase finishing. kontraktor bekerja pada menyelesaikan fasilitas jalan tol ini seperti tanda-tanda pengaturan lalu lintas, gerbang tol, cahaya, dan sebagainya.

Nama yang diusulkan untuk jalan raya



pembangunan jalan tol pada orang-orang Nusa DuaSome telah mengusulkan beberapa nama untuk jalan raya pertama di Bali. Sebagai contoh, akademisi dari Universitas Udayana, Prof I Nyoman Darma Putra menyarankan bahwa jalan raya ini dinamai seniman Bali yang besar I Wayan Lotring (1898-1983).

Berdasarkan pendapatnya, alasan untuk memilih nama itu adalah bahwa Lotring adalah seni dan musik tradisional guru besar yang memberikan kontribusi banyak untuk seni Bali dan pengembangan budaya. Lotring adalah seorang seniman dari Kuta, Badung. Di masa lalu, ia menjadi guru bagi banyak seniman Bali dan juga seniman asing, misalnya Collin McPhee yang merupakan ahli musik etnik dari Kanada,

Ada juga lainnya bernama diusulkan untuk jalan raya ini seperti Soekarno-Hatta (presiden pertama dan wakil presiden), I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Patih Jelantik, atau I Gusti Nyoman Lempad (Bali pelukis besar di abad ke-20), sampai nama gubernur saat ini, Terbuat Mangku Pastika. Namun, tampaknya bahwa nama-nama yang diusulkan tertentu telah ditetapkan dan berkurang sampai hanya ada dua pilihan: Soekarno-Hatta atau Bali Mandara. Grand opening jalan tol ini direncanakan akan berpegang pada 14 Agustus 2013 yang bertepatan dengan ulang tahun Provinsi Bali dan Pagerwesi Hari.

Satu hal yang kita bangga dapat dari jalan raya ini adalah semua desain dan konstruksi itu semua dilakukan oleh orang Indonesia. Selain itu, proses konstruksi juga melibatkan sekitar tiga ribu pekerja. Kita harus mengakui bahwa, sering, pembangunan struktur mega di Indonesia membutuhkan bantuan dari orang asing, tapi kali ini kita dapat mengatur untuk menggunakan sumber daya kita sendiri.




underpass Dewa Ruci simpang siur baliUnderpass solusi lain bahwa pemerintah Bali menawarkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali. Underpass Dewa Ruci terdiri dari dua cara; satu dari selatan (dari Bandara Ngurah Rai ke Sunset Road) dan satu dari utara (dari Sunset Road ke Bandara Ngurah Rai). Daerah ini memang daerah yang paling ramai yang selalu mengalami lalu lintas tinggi.

Nilai underpass ini diperkirakan sekitar Rp 136,19 miliar. Dalam proses pembangunan underpass ini, patung besar Dewa Ruci tidak tersentuh sama sekali sebagai bagian dari menghormati nilai dan budaya lokal. underpass ini sudah beroperasi sejak Mei 2013.

Pembangunan jalan tol ini dan underpass sangat diharapkan untuk bisa membuka akses lebih dan mengatasi masalah kemacetan yang kini identik dengan wilayah selatan Bali. Selain itu, kedua infrastruktur ini juga dibangun sebagai persiapan untuk APEC Confrence pada bulan Oktober 2013. Namun, manfaat yang paling penting dan signifikan dari seharusnya tidak hanya untuk peristiwa di seluruh dunia, tetapi untuk Bali sehingga sektor pariwisata mendapat nya ruang untuk bernapas lagi.

Sillahkan tinggalkan komentar Anda jika Anda menyukai atau memiliki pendapat tentang artikel ini dan jangan ragu untuk membagikannya di social media yang Anda miliki.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »