Mengenal Bali, Mengenal Sejarahnya



Baca juga : Desa Beng, Pusat Industri Baju Barong Paling Terkenal

Anda pasti sudah cukup akrab dengan Bali, terutama untuk pesona pariwisata. Begitu banyak pujian telah diberikan untuk pulau kecil ini di tengah kepulauan Indonesia. Setelah waktu yang lama, mari kita lihat untuk sementara waktu sejarah Pulau Dewata dari waktu ke waktu. Provinsi Bali dibentuk pada 14 Agustus 1958. Pembentukan ini berdasarkan jumlah hukum Indonesia No.64 tahun 1958. Pada awalnya, ibukota Bali Singaraja, tetapi pada tahun 1960 itu dipindahkan ke Denpasar. Luas total Provinsi Bali adalah 5,636,66 km2 atau sama dengan 0,29% dari total luas Indonesia Republik. Secara administratif, Provinsi Bali terdiri dari delapan kabupaten, 1 kota, 55 kabupaten, dan 701 kecamatan. 

http://postinglagi.blogspot.com/2016/03/mengenal-bali-mengenal-sejarahnya.html


Masa Kerajaan Bali


Sebelum menjadi Provinsi seperti saat ini, Bali adalah sebuah pulau yang dibentuk oleh kerajaan kecil. Pada 1343, Kerajaan Majapahit datang ke Bali dan kemudian menaklukkan Bali yang pada saat itu berada di bawah kekuasaan dari Bedahulu Raya dengan patih yang terkenal (menteri); Kebo Iwa. Kerajaan Majapahit harus mencoba setiap strategi dan taktik untuk mengalahkan Kebo Iwa. Setelah berhasil menipu Kebo Iwa, Gajah Mada diangkat Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan sebagai raja Bali.


Bali Raya mencapai kejayaannya di era Dalem Waturenggong. Pada saat itu, Kerajaan telah dipindahkan ke Gelgel (sekarang Kabupaten Klungkung). Di era itu, Bali mengalami perkembangan besar di sektor pengetahuan, seni, dan pemerintahan. Sayangnya, setelah era Dalem Waturenggong, ahli warisnya tidak bisa mempertahankan kemuliaan mereka. Raja diakui terakhir adalah Dalem Di Made yang era penuh kekacauan politik dan pemberontak. Setelah akhir periode Gelgel, Klungkung Raya mulai naik. Di era Klungkung Raya, daerah kerajaan sebelumnya sudah dibagi menjadi daerah kerajaan kecil. Sebenarnya, ini kerajaan kecil adalah pelopor kabupaten di Bali.


  1. Badung Raya menjadi Kabupaten Badung.
  2. Bangli Raya menjadi Kabupaten Bangli.

  3.  Buleleng Raya menjadi Kabupaten Buleleng.

  4.  Gianyar Raya menjadi Kabupaten Gianyar.

  5.  Payangan Raya menjadi Payangan Kabupaten.

  6.  Karangasem Raya menjadi Kabupaten Karangasem.

  7.  Klungkung Raya menjadi Kabupaten Klungkung.

  8. Tabanan Raya menjadi Kabupaten Tabanan.

Baca juga : Kerta Gosa, Pengadilan Tradisional Yang Penuh  Dengan Nilai Budaya

Masa Kolonial Bali


Tahun 1597, Bali mulai membangun hubungan dengan Belanda. Pertama Holland ekspedisi pada waktu itu dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Namun, hubungan ini tidak intens sampai abad ke-19. Pada tahun 1817, Belanda mengirim sebuah kelompok di bawah pimpinan Van den Broek dengan misi membangun basis perdagangan di Bali. Namun, misi yang ditentang oleh raja-raja Bali. Sampai 1830-an, hubungan Bali dengan Eropa masih sekitar urusan perdagangan. Hal berubah setelah 1841, ketika Huskus Koopman berhasil bernegosiasi dengan raja-raja Bali. Setelah itu, secara bertahap, Belanda bisa menghilangkan pemerintahan raja-raja Bali dengan melakukan negosiasi setelah negosiasi. Akhirnya, pada tahun 1908 Belanda menaklukkan Bali sepenuhnya dan Klungkung Raya adalah kerajaan ingat terakhir yang berjuang Belanda sampai mereka menyerah atau dibunuh.


Setelah akuisisi, ada banyak meningkat organisasi nasionalis di Bali. Para intelektual adalah motor organisasi yang misinya adalah untuk merebut kekuasaan dari Belanda di Bali. Setelah Belanda, kolonialis berikutnya yang datang ke Bali adalah Japanwhich tiba di 18 Februari 1942 oleh Pantai Sanur. Setelah akuisisi mereka, kondisi masyarakat Bali semakin parah karena Jepang menyita properti semua orang dan memaksa mereka untuk melakukan pekerjaan sewa. Namun, ketika Jepang mengalami total hilang dari sekutu, penderitaan Bali akhirnya berakhir. Republik Indonesia diproklamasikan dan seluruh masyarakat Indonesia yang bebas dari kolonialisme.

Baca juga : Tempat Diving Di Indonesia Dengan Terumbu Karang Yang Menakjubkan

kemerdekaan Indonesia berarti banyak untuk Bali karena Bali juga mendapat kebebasan sendiri untuk mengembangkan dan mengelola sumber daya alamnya. Sektor budaya, seni, dan ekspresi dapat tumbuh sehat sampai sekarang Bali menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia.


Sillahkan tinggalkan komentar Anda jika Anda menyukai atau memiliki pendapat tentang artikel ini dan jangan ragu untuk membagikannya di social media yang Anda miliki.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »